Penulis : Duta Dwi Sejati, S.Pd
Guru : SDN 1 Kemiri
Pemerintah
telah mengumumkan bahwa kebijakan new normal akan segera diterapkan di
Indonesia. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan
aktivitas normal, namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat mau
tidak mau harus mengupayakan adaptasi dalam tatanan aktifitasnya. Upaya
adaptasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain dengan cara
mengurangi kontak fisik dengan orang lain, menghindari kerumunan, dan
menerapkan pola hidup sehat.
Aturan
new normal akan mengedepankan protokol kesehatan sebagai upaya untuk mencegah
sebaran virus Corona, sehingga siswa bisa belajar dan terhindar dari Covid-19.
Dengan adanya aturan new normal sekolah-sekolah mulai aktif kembali, tentunya
hal ini juga menjadi perhatian bagi para pendidik.
Di SD
Negeri 1 Kemiri tentunya pihak sekolah akan menyusun bangku dan meja yang
berjarak, selain itu akan diterapkan protokol kesehatan lain seperti cuci
tangan, hingga pemeriksaan suhu tubuh. Apabila ada yang demam, batuk, flu, sakit kepala,
dll. Maka dilarang mengikuti aktifitas pembelajaran secara langsung, dilakukan
penjadwalan ketat untuk menghindari kegiatan sekolah yang terlalu ramai. Dengan
mengatur supaya waktu bertatap muka secara langsung dilakukan dengan seminimal
mungkin, namun tetap efektif dalam kegiatan pembelajaran.
Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini akan
menggunakan standar protokol kesehatan yang ditentukan Kementerian Kesehatan.
Selain itu, jumlah siswa yang boleh mengikuti kegiatan juga akan dibatasi. Jam belajar
di kelas juga dibatasi hanya 4 jam pelajaran saja, sisanya dilanjutkan dari
rumah melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dalam masa
pandemik Covid-19 ini, sebaiknya bukan hanya memikirkan masalah target
kurikulum pendidikan, melainkan juga harus memperhatikan masalah kesehatan dan
keselamatan anak-anak didik kita. Nadiem menjelaskan bahwa pembelajaran tatap
muka kemungkinan hanya dibuka di daerah zona hijau dan sebagian daerah memiliki
zona kuning dan merah tetap melakukan pembelajaran jarak jauh. Hal ini
dimaksudkan agar tidak ada lagi penyebaran virus Corona.