Blora – Kontroversi yang dipicu oleh pernyataan Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto, terkait keterlibatan TNI dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (18/9/2025), berujung pada permintaan maaf terbuka. Subroto secara resmi menyampaikan permohonan maafnya di hadapan Komandan Kodim (Dandim) 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, pada Rabu sore (24/9/2025).
Pertemuan klarifikasi dan permohonan maaf tersebut difasilitasi oleh Bupati Blora, Arief Rohman, dan turut dihadiri oleh Ketua DPRD Blora, Mustopa, bertempat di Ruang Tamu Bupati.
Subroto mengakui bahwa pernyataannya yang mempertanyakan keterlibatan TNI dalam MBG dan menyebut tugas TNI hanya sebatas perang adalah bentuk keteledoran akibat keterbatasan pengetahuan sipilnya.
“Terima kasih untuk semuanya, yang mana alhamdulillah pada sore hari kita semuanya sudah ketemu dengan Pak Dandim, dan Pak Bupati bahkan yang menjembatani kami,” ucap Subroto.
Ia mengaku mohon maaf karena keterbatasan sebagai warga sipil yang tidak memahami Undang-Undang TNI, sehingga ada ucapan yang tidak berkenan, terutama di hati TNI.
“Ya itu karena keteledoran kami, karena kami tidak paham Undang-Undang TNI, karena memang di dalam pemikiran kami bahwa TNI (tugasnya-red) pasti hanya bicara perang,” jelas politisi tersebut, sembari menyampaikan, “kami mohon maaf sebesar-besarnya.”
Sebelumnya, Subroto sempat menyoroti minimnya pengawasan dan tidak dilibatkannya stakeholder lain seperti Dinas Kesehatan dalam program MBG di Blora, sehingga mendorong pembentukan pengawas independen. Pernyataan kontroversialnya kala itu bahkan sempat ia tegaskan siap menerima konsekuensi.
Dandim Memaafkan dan Ajak Sinergi
Menanggapi permintaan maaf tersebut, Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, dengan terbuka menerima dan memaafkan Subroto. Keduanya bahkan sempat berjabat tangan sebagai simbol islah.
“Baik, terima kasih. Hari ini kita difasilitasi untuk kegiatan klarifikasi dengan Pak Broto (Subroto-red), terkait dengan berita viral kemarin,” ujar Dandim.
Letkol Inf Agung menegaskan bahwa pihaknya dari TNI tidak membenci siapapun, dan menyatakan kesalahpahaman tersebut telah selesai.
Lebih lanjut, Dandim mengajak semua pihak untuk kembali bergandengan tangan, bersinergi, dan berkolaborasi untuk mensukseskan program-program pemerintah, baik pusat maupun daerah.
“Semuanya kita bersama-sama sesuai dengan bidang kita masing-masing. Semuanya pasti ada sangkut pautnya, ada kewenangannya,” tegasnya. “Kita dari TNI, menerima permintaan maaf dari Pak Broto. Ke depan kita sama-sama bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi untuk memajukan program-program yang ada di sini.”
Selain meminta maaf, Subroto juga berpesan kepada semua pihak untuk ikut mengawal program MBG, yang merupakan program nasional dan unggulan Presiden, demi masa depan generasi penerus bangsa.
“Kami berpesan bahwa program yang kita kawal adalah program nasional, program unggulan dari Pak Presiden sehingga harapan kami ke depan anak-anak kami besok di tahun 2045 menjadi anak-anak yang luar biasa sebagai penerus generasi ke depan,” pungkasnya.