Blora – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan "Sosialisasi Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja" di Kabupaten Blora.
Acara yang berlangsung meriah di SMK An Nur, Desa Galuk, Kecamatan Kedungtuban pada Sabtu, 8 November 2025, ini fokus pada pembangunan keluarga berencana dan upaya pencegahan stunting, dengan menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja.
Acara diawali dengan sambutan dari Anggota DPRD Blora, Dasum, yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp., M.Kep., Anggota Komisi IX DPR RI.
"Terima kasih kepada Pak Edy Wuryanto yang telah berkenan hadir dan mengajak berpartisipasi dalam kegiatan di Blora. Sugeng rawuh, Bapak," ujar Dasum.
Ia juga menyoroti potensi wilayahnya yang memiliki banyak generasi muda, namun tetap memiliki lansia yang sehat dan lincah.
Nasri Yatiningsih, SE, MM, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Pertama BKKBN Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan peran penting lembaganya di bidang pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga. Ia menekankan bahwa perencanaan keluarga dimulai sejak masa remaja.
"Untuk wanita siap menikah itu di usia 21 tahun, dan laki-laki 25 tahun," tegas Nasri.
Ia menjelaskan bahwa usia 21 tahun bagi perempuan memastikan kesiapan fisik untuk melahirkan, guna menekan risiko angka kematian ibu dan bayi serta menghindari kasus "anak punya anak." Sementara usia 25 tahun bagi laki-laki dianggap ideal untuk memulai karir, mandiri secara finansial, dan membangun kesejahteraan keluarga.
Selain itu, Nasri juga mengingatkan ibu-ibu pasca melahirkan untuk tidak menunda KB agar jarak kehamilan terjaga, yang juga menjadi kunci dalam pencegahan stunting.
"Ketidaksiapan remaja dalam memiliki keturunan ini lah yang menyebabkan bayi lahir stunting karena gizi tidak tercukupi dan pola asuh tidak tepat," tambahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Kabupaten Blora, Achmad Nur Hidayat SH., M.Si., MM., memperkuat pesan tentang perencanaan keluarga.
"Negara mengharapkan anak-anak kita tumbuh optimal, cerdas, dan sehat. Oleh karena itu, upayanya dimulai dengan memberikan makanan bergizi," kata Achmad.
Ia menegaskan bahwa Dinas Dalduk KB adalah satu-satunya dinas yang memiliki kewenangan menentukan generasi masa depan. Ia kembali mengingatkan pentingnya menaati usia ideal menikah karena negara sedang berinvestasi besar di sektor Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. H. Edy Wuryanto, S.Kp., M.Kep., memaparkan tugasnya yang mencakup kesehatan dan ketenagakerjaan, serta tanggung jawab moral negara.
Dalam konteks stunting dan gizi, Edy Wuryanto menyampaikan kabar baik, khususnya bagi Blora.
"Di Blora ada 73 dapur gizi dan ini adalah pertumbuhan tercepat di Jawa Tengah. Ini menjadi amanat baru saya dalam mendampingi badan gizi nasional," katanya.
Ia menjelaskan bahwa negara memberikan penjaminan makanan bergizi gratis karena mayoritas anak Indonesia masih kekurangan gizi, yang berdampak pada daya saing global.
"Negara ini ingin membangun dan memperkuat dari sisi SDM. Mari kita jalani hidup sebagaimana amanah kita masing-masing," pungkasnya.
Acara kemudian ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif antara peserta dan narasumber
Sosialisasi Bangga Kencana di Blora: BKKBN dan DPR RI Tekankan Usia Matang Nikah Kunci Generasi Bebas Stunting
November 08, 2025
0